Info Pengiriman Barang

Kamis, 31 Oktober 2013

LOGISTIK INDONESIA

Perkenalna Diri Anda : Memahami dan mengenali potensi logistik lokal untuk peningkatan kinerja bersumberkan pengetahuan logistik global.

Logistik Indonesia

WMS

WMS adalah suatu system yang digunakan didalam pengelolaan gudang yang mengatur proses penanangan barang semenjak dari penerimaan hingga pengirimannya. Seluruh proses dilakukan dengan mempergunakan suatu system tertentu dan biasanya dibantu dengan perangkat komputerisasi, pallet, forklift dan rak tinggi.

Didalam WMS seluruh penyimpanan barang diatur oleh system yang sudah di set up sebelumnya. Penentuan lokasi-lokasi penyimpanan sudah ditentukan terlebih dahulu seperti:




  • Lokasi dry food
  • Lokasi hard line
  • Lokasi fresh food
  • Lokasi soft lineasi

    Demikian juga mengenai berat dari barang sudah di atur sedemikian rupa sehingga pada saat barang masuk dengan jumlah tertentu, maka barang akan diarahkan untuk disimpan di level rak tertentu:
  • Barang berat : level bawah – 3
  • Barang sedang : level 2-5
  • Barang ringan : level 3-7

    Penggunaan WMS memerlukan management rak yang sangat baik dan baku serta master data barang, lokasi/warehouse yang sangat detail.

  • Jenis-Jenis Rak:

    1.Type Selective




  • Rak type Selective adalah rak tinggi yang umum digunakan oleh banyak gudang. Karakteristik rak Selective    
  •    adalah:



  • Paling banyak digunakan
  • Tinggi rak dapat disesuaikan dengan ketinggian Gudang
  • Memerlukan ruangan yang luas
  • Hampir seluruh gudang mempergunakan rak tipe ini
  • FIFO, FEFO, LIFO

    2.Type Drive In


  • Rak type Drive in memiliki karakteristik sbb:
  • Digunakan untuk barang non selektif dan non rotasi.
  • Untuk kapasitas penyimpanan yang besar.
  • Mempergunakan rel
  • Sistim LIFO.
  • Forklift harus masuk kedalam rak untuk put away / let down.

    3.Type Double Deep

    Rak type Double Deep memiliki karakteristik sbb:
  • Penempatan rak yang saling Back to back (membelakangi)
  • Hemat 30% space & 40% kapasitas
  • Kapasitas simpan yang besar
  • Maksimal 4 pallet

    Untuk kelancaran operasionalnya, rak ini mempergunakan forklift yang didesainkhusus.

    4.Type Flow Storage Rack

    Rak ini memiliki karakteristik sbb:
  • Sistim FIFO
  • Barang akan bergulir otomatis karena adanya perbedaan ketinggian rak ke arah tempat pengambilan Daya simpan yang besar

    5.Type Push Back Rack













  • Rak ini memiliki karakteristik sbb:
  • Sistim LIFO
  • Dilengkapi dengan frame beroda dan diinstal miring agar barang dapat bergulir
  • Waktu yang tercepat untuk loading/unloading.
  • Forklift tidak perlu masuk kedalam rak
  • Penyimpanan sekaligus 2-4 pallet

    6.VNA (Very Narrow Aisle)

    VNA mempergunakan jenis rak selective sehingga beberapa kelebihan yang ada pada rak selective ada juga pada jenis rak ini. Bahkan VNA merupakan jawaban terhadap borosnya ruangan yang dikonsumsi oleh rak selective dimana VNA hanya memerlukan setengah jalur yang diperlukan.
    Kekurangannya adalah VNA memerlukan tehnologi forklift yang lebih tinggi.


  • (Untuk membahas lebih dalam mengenai WMS, silahkan dapatkan Buku I Hand Book Logistic Indonesia)

    Cross Docking




    Cross docking di Indonesia bukan hal yang baru. Hampir seluruh sopir-sopir truck sudah faham benar bagaimana cross docking ini dilakukan. Hanya saja, mereka tidak pernah tahu apa itu namanya cross docking karena secara umum mereka menyebutnya pok.


    Definisi cross docking adalah pemindahan barang dari truck pada proses penerimaan barang langsung kedalam truck pengiriman. Proses ini sebenarnya adalah bagian daripada proses efisiensi penerimaan barang selain proses bulk storage (penyimpanan paletisasi) dan proses racking.


    Pada dasarnya cross docking merupakan proses pemendekan pengiriman langsung dari penerimaan barang tanpa melalui proses put away, refill dan picking.




    Persyaratan Cross Docking



    1.Barang diterima = Barang dikirimkan.
    Jika seluruh barang yang diterima gudang merupakan barang yang akan dikirimkan, dengan kata lain, barang yang diorder adalah barang yang sedang diterima digoods receiving, maka ini adalah kondisi ideal untuk melakukan cross docking. Untuk mencapai kondisi ini diperlukan kerja sama yang erat antara bagian order barang, purchasing dan distributor/principal dalam menentukan jenis dan kuantiti barang yang dikirim. Bagian yang paling ‘direpotkan’ jika kondisi ini akan dicapai adalah si distributor/principal dalam menyiapkan barangnya. Bisa saja gudang mengatur untuk 1 truck penerimaan akan di cross dockingkan kepada 2 atau 3 tujuan dengan 2 atau 3 truck yang berbeda, syaratnya adalah barang disiapkan oleh distributor/principal dalam satuan yang sudah tepat sesuai satuan ordernya.


    2.Tersedia lokasi yang memadai.
    Lokasi ini digunakan untuk membongkar barang terlebih dahulu digudang. Barang yang akan dinaikan langsung ke truck keberangkatan ditinggalkan dan sisanya disimpan dilokasi rak. Dengan cara ini maka gudang setidaknya sudah menghemat ½ aktifitas picking yang tidak dilakukanya. Disamping itu juga perlu disiapkan luasan loading dock yang sesuai agar cross docking dapat cepat dilaksanakan.


    3.Kuantitas jenis barang yang terbatas.
    Cross docking akan semakin efektif jika jenis barang yang akan di cross dockingkan tidak terlalu banyak, tetapi dalam kuantitas yang banyak.


    4.Jadual kedatangan truck sama dengan jadual keberangkatan.
    Hal ini yang terkadang sulit diatur. Untuk mencapai kondisi ini –sekali lagi-- diperlukan kerja sama yang erat dengan konsumen dan distributor/principal. Pengaturan jadual yang sesuai antara kedatangan dan keberangkatan sangat mungkin jika outlet yang dikirimkan tidak terlalu banyak.


    5.Jenis truck yang sepadan.


    Bayangkan jika truck kedatangan mempergunakan tronton dengan kapasitas 20 ton, tetapi truck yang tersedia hanya 2 engkel fuso. Jelaslah mustahil melakukan cross docking dengan baik. Kesepadanan jenis truck merupakan syarat pemercepat dalam proses cross docking


    6.Dokumentasi yang mantap.


    Ini penting dikarenakan cross docking yang murni adalah pemindahan antar truck.
    Pastikan bahwa dokumen keberangkatan mempunyai data kuantitas barang yang sama dengan barang yang datang, tetapi bertujuan berbeda.




    Keuntungan Cross Docking
    Tanpa perlu memperdebatkan, keuntungan cross docking secara umum dapat mencapai 50% lebih efisiensi dibandingkan pola distribusi secara tradisional. Keuntungan ini dihasilkan dengan tidak dilakukannya proses-proses normal daripada proses pergudangan.

    Jika gudang sudah dapat melakukan cross docking dengan normal dan lancar, maka proses efisiensi dapat lebih ditingkatkan dengan melakukan proses pengiriman langsung ke konsumen (direct delivery). Tentunya untuk mencapai kondisi ini tantangan yang akan dihadapi akan lebih besar.

    Lay Out Gudang




    Pertanyaan ini sangat sederhana didalam menjawabnya. Ya atau Tidak.
    Namun sebelum menjawabnya, bayangkan kalau anda diharuskan mengelola gudang kosong pada gambar diatas dimana kondisinya masih “perawan”. Yang ada disitu hanya lantai yang mulus, lampu dan tiang-tiang serta pintu di setiap sisinya. Masalahnya adalah barang FMCG (Consumer Goods) yang sangat beragam jenisnya dari yang fast moving sampai degan yang slow moving.
    Apa yang harus dilakukan ?




    Lay Out mudah !
    jika memang kompleksitas operasional gudang anda memang sangat sederhana.
    Katakanlah kalau anda hanya mengelola 1-5 jenis barang makanan khusus kemasan kaleng dengan jumlah outlet yang dilayani hanya 1-5 outlet per ‘bulan’ dan dengan luasan gudang yang cuma dibawah 1000 m2 serta karyawan yang rata-rata berjumlah 5 orang.

    Lay Out itu sulit !
    Namun membuat lay out akan menjadi sangat sulit jika anda mengoperasikan gudang dengan luasan 10,000 m2, 5,000 an jenis barang aneka ragam, 100 outlet perhari dengan jumlah karyawan diatas 100 orang serta masih harus berhubungan dengan pabrik dimana WIP (work in process—barang-barang setengah jadi) adalah bagian dari aktifitas keseharian anda


    Dasar-Dasar Di Dalam Membuat Lay Out Gudang


    1.Pemahaman industri yang akan dijalankan
    Lay out gudang tidak bisa dicontek secara langsung dari industri A ke industri C. Perlu dilakukan beberapa modifikasi yang beralasan dari industri A ke C sehingga apa yang disyaratkan nanti akan terpenuhi.
    Pemahaman industri ini akan memberikan konsep dasar dimana pintu keluar dan masuk akan ditentukan, sarana bongkar muat kendaraan, lokasi penyiapan picking dan delivery serta lokasi sarana pendukung operasional yang disysratkannya




    2.Komoditi barang yang dikelola
    Dengan mengetahui jenis komoditi barang yang akan dikelola, maka anda dalam menentukan lay out akan dapat memberikan gambaran dimana kelompok barang A yang fast moving ditempatkan, barang yang mudah pecah dialokasikan dan dimana barang yang memiliki bau yang menyengat diberikan tempat khusus.
    Kejelasan rencana pengelokasian ini akan memberikan kecepatan kerja yang tinggi dan juga resiko-resiko kerusakan barang yang minimal.




    3.Ketahui luasan gudang yang ada
    Tidak perlu dipermasalahkan yang mana dulu harus ditentukan apakah luasan gudangnya atau gudang yang sudah diberikan dahulu. Tetapi dengan mengetahui luasan yang ada, maka akan lebih mudah anda dalam merencanakan lay out tsb. Adanya rencana rack dan non rack juga akan mempunyai pengaruh yang berbeda dalam menentukan besaran pallet yang tersimpan dan juga lay out gudang secara keseluruhan.




    4.Jenis aktifitas yang dilakukan di gudang
    Bayangkan jika gudang anda ternyata harus melakukan salah satu operation support seperti repacking, maka sudah tentu anda harus menyediakan sarana ini dilokasi yang tepat dimana barang masuk dan keluar kelokasi repack ini tidak mengganggu aktifitas lainnya. Demikian juga dari segi pengamanan, lokasi repack ini harus terjamin keamananya baik dari sisi kehilangan barang baku maupun sisi penyimpanan barang jadi.




    5.Fasilitas non operasional yang harus ada
    Didalam komponen suatu gudang, tidak cuma lokasi rak, pintu keluar masuk saja yang harus tersedia. Namun ada sarana-sarana yang harus disediakan dimana tidak secara langsung sarana-sarana tsb akan membantu kelancaran operasional. Sarana-sarana tsb antara lain, kantin, toilet, ruang ganti pakaian, mushola, ruang absent dan juga resepsionist.




    6.Expansi gudang jangka panjang
    Dengan pemahaman yang jauh terhadap rencana perusahaan jangka panjang, akan memberikan penyiapan lay out yang mapan. Seandainya perusahaan sudah pasti akan memperluas gudang 3 tahun mendatang, lay out gudang harus memberikan jaminan bahwa perluasan tsb tidak akan merombak seluruh fasilitas yang ada. Minimal rak-rak yang sudah berdiri tidak perlu dipindahkan lagi hanya karena perluasan gudang tsb. Demikian juga dengan sarana umum dan alur operasional tetap berjalan pada saat kelak dilakukan perluasan tsb


    (Widiyanto)

    Membangun Gudang

    Study Case : Membangun Gudang

    Mari kita mencoba membangun sebuah gudang dengan data-data dibawah ini:

    • Jenis industri, Oli.
    • Sales per bulan : 2,500 ton, jenis barang drum dan karton dengan komposisi 80%:20%.
    • Kapasitas terima barang 4 container per hari dan pengiriman 10 truck engkel dan 2 truck build up.
    • Fasilitas yang dimintakan: kantin, ruang sopir, charge forklift dan gudang barang-barang promosi/botol.
    Bisakah kita menentukan berapa m2 gudang yang harus digunakan hanya dengan data-data tsb di atas ?
    Yakinkah anda dapat menggunakan data-data tsb ?
    • Cukupkah data itu untuk menentukan berapa m2 gudang yang akan digunakan dan berapa lama sewa yang harus diteken ?
    • Pertanyaan lainnya, dimana gudangnya ? Di wilayah utara, timur atau barat ?
    Metode “Pitu Mo”
    Ada metode sederhana yang dapat digunakan didalam menentukan berapa luasan gudang yang diperlukan dan metode-metode lainnya untuk membuat lay out gudang, perlengkapan peralatan kerja dan memilih staff yang akan melaksanakan pekerjaan tsb.
    Metode “Pitu (Tujuh) Mo”
    1. Menentukan kapasitas simpan dan keluar.
    2. Menentukan luasan gudang
    3. Membuat lay out gudang
    4. Mencari lokasi gudang
    5. Menentukan harga sewa dan lama sewa
    6. Melengkapi alat-alat pendukung operasional
    7. Memilih staff dan training
    1.Menentukan kapasitas simpan dan keluar.
    Database yang digunakan adalah database yang ada pada study case.
    Kuncinya adalah dari data sales per bulan, dapat ditentukan berapa putaran barang yang harus disimpan didalam gudang setelah diketahui hari turn over simpanan (biasanya kelipatan bulan, 30 hari atau ada juga 45 hari dan 7 hari)


    Hitunglah rata-rata isian per pallet normal sehingga akan diketahui berapa jumlah pallet yang harus disimpan, yang masuk dan yang keluar per hari atau per bulan.
    Kalau angka ini sudah ketemu, artinya satu tahapan awal dalam penentuan gudang yang tersulit sudah diselesaikan.


    Tips#1:
    Jangan lupa, tentukan juga apa tipe pallet yang akan dipergunakan, apakah 1x1,2 m (amerika) atau 1x0.8 m (eropa).

    2. Menentukan luasan gudang

    Jumlah pallet yang disimpan belumlah berarti apa-apa untuk menentukan besaran luas gudang yang akan disewa. Diperlukan kalkulasi kedua untuk menentukan berapa luas gudang jika pallet tsb ditumpuk atau di letakan di rack.

    Level racking yang diinginkan juga menjadi bahan pertimbangan dan akan berdampak langsung pada besaran m2 gudang yang akan disewa.

    Tips#2:
    Jangan lupa tambahkan 3,10 m ukuran antar rack untuk keamanan maneuver forklift.

    Tips#3:
    Standard gudang di Indonesia rata-rata 9m bawah dan 12m atas. Sedangkan standard gudang yang agak baru adalah 12m bawah dan 16m atas.
    Tips#4: Jenis rack yang umum dipakai adalah selective dan jika jenis barang tidak banyak serta pengiriman rata-rata perpallet, pertimbangkan juga memakai rack jenis double deep agar lebih banyak daya muatnya

    3.Membuat lay out gudang

    Hal terpenting dari lay out tadi adalah, tentukan dimana in dan outnya barang serta tatanan pallet yang diinginkan. Tambahkan juga keperluan untuk penyiapan barang setelah terima dan sebelum pengiriman, yang luasannya tentunya bergantung pada banyaknya pengiriman dan penerimaan barang serta jadual/skedul pengiriman dan terima barang.

    Tips#5:Rata-rata ukuran gudang yang umum adalah 23mx48m. In dan Out sebaiknya dilakukan pada pintu yang berbeda dan memiliki alur yang searah (tidak bolak-balik).

    4.Mencari lokasi gudang

    Carilah akses yang termudah dan ada alternative jika seandainya terjadi kemacetan dijalan, ukurlah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman barang dari pabrik/distributor ke gudang.
    Fasilitas pergudangan yang harus ada sangat bervariasi tergantung dari kebutuhan yang diperlukan.

    Biasana semakin lengkap fasilitas yang ada, akan mempengaruhi besaran harga sewa yang akan dikenakan.

    Tips#6:
    Cara termudah dalam mencari gudang adalah melalui referensi dari perusahaan rack/forklift. Demikian juga untuk menggambar lay out, perusahaan racking akan memberikan bantuan yang sangat berarti.

    5.Menentukan harga sewa dan lama sewa

    Berapa yang harus dibayar ?“ Adalah pertanyaan yang sulit dan penuh ketergantungan dengan kemampuan dalam bernegosiasi dan ketajaman informasi yang diperoleh dari referensi. Perhitungan antara luasan yang lebih besar untuk ukuran gudang standard dengan luas yang agak kecil dengan tinggi gudang yang sampai 16 m misalnya, akan sangat berbeda dan perlu dijadikan dasar pertimbangan pengambilan keputusan

    Tips#7: Biasanya landlord akan memberikan range penawaran antara 5%-15% dari harga final yang ditawarkan. Besaran sewa antar 1 tahun, 2 tahun atau 3 tahun juga memiliki beda yang cukup berarti.

    Tips#8: Bayarlah uang sewa per periode 3 bulan dengan deposit 3 bulan dimuka. Biasanya landlord akan meminta 1 tahun + 1 bulan deposit, coba perhitungkan dimana yang lebih menguntungkan untuk budget perusahaan.

    6.Melengkapi alat-alat pendukung operasional

    Untuk mengoperasikan gudang yang berskala internasional dan berstandard tinggi, pastikan bahwa seluruh peralatan dan perlengkapan yang diadakan sudah memiliki sertifikat uji yang layak.
    Tidak banyak pemain di logistic yang menyediakan rack, forklift, pendingin, genset, pallet dan peralatan lainnya. Hanya saja satu hal yang perlu diwaspadai adalah lama waktu pengadaan yang biasanya memakan waktu berbulan-bulan.

    Tips#9: Racking adalah perlengkapan yang biasanya memerlukan waktu paling lama yakni sekitar 8-12 minggu pengiriman dan 3-4 minggu instalasi.

    (Untuk pemahasan detail judul diatas dapat dilihat di Logistic Hand Book Indonesia I)





    Senin, 28 Oktober 2013

    Ukuran Jenis-Jenis Peti Kemas / Kontainer

    40 Feet General Purpose Container Type

    GENERAL PURPOSE CONTAINER

    TypeLength*Width*Height*Weight Tare*Max. Payloads*Capacity*
    General 20′5,895 m2,350 m2,393 m2.230 Kgs21.770 Kgs33,2 m3
    19′ 41/8 ”7′ 81/2 ”7’101/8 ”4.916 Lbs47.900 Lbs1.172 Cft
    General 40′12,036 m2,350 m2,392 m3.780 Kgs26.700 Kgs67,7 m3
    39′ 55/8 ”7′ 81/2 ”7’101/8 ”8.330 Lbs58.870 Lbs2.390 Cft

    * Inside Container Specifications



    40 feet Open Top Container Type

    OPEN TOP CONTAINER

    TypeLength*Width*Height*Weight Tare*Max. Payloads*Capacity*
    Open Top 20′5,894 m2,311 m2,350 m2.400 Kgs21.600 Kgs32,5 m3
    19′ 41/8 ”7′ 7″7′ 83/8 ”5.180 Lbs47.620 Lbs1.148 Cft
    Open Top 40′12,029 m2,350 m2,346 m3.850 Kgs26.630 Kgs66,5 m3
    39′ 51/2 ”7′ 81/2 ”7’83/8 ”8.490 Lbs58.710 Lbs2.350 Cft

    * Inside Container Specifications



    Flat Rack 40 feet Container - All Types

    FLAT RACK CONTAINER

    TypeLength*Width*Height*Weight Tare*Max. Payloads*Capacity*
    Flat Rack 20′5,630 m2,228 m2,233 m2.940 Kgs37.060 Kgs-
    18′ 6″7′ 3 5/87′ 3 7/86.482 Lbs81.702 Lbs-
    Flat Rack 40′12,060 m2,210 m2,233 m5.700 Kgs39.000 Kgs-
    39′ 6 3/47′ 2 5/87′ 4 3/812.570 Lbs86.600 Lbs-

    * Inside Container Specifications.
    Timber treated to match Australian requirments.



    40 Feet Platform Container Type

    PLATFORM CONTAINER

    TypeLength*Width*Height*Weight Tare*Max. Payloads*Capacity*
    Platform 20′6,070 m2,430 m2,230 m2.520 Kgs27.960 Kgs-
    19′ 11″8′ 0″7′ 4″5.560 Lbs61.640 Lbs-
    Platform 40′12,190 m2,430 m1,950 m3.850 Kgs26.630 Kgs-
    40′ 0″8′ 0″6′ 5″8.490 Lbs58.710 Lbs-

    * Inside Container Specifications.
    20′ – Fork-Lift Pockets.
    40′ – Set as a foundation base. Static load on request available.
    40′ – 2 gooseneck tunnels.



    40 Feet Platform Container Type

    HIGH CUBE GENERAL PURPOSE CONTAINER

    TypeLength*Width*Height*Weight Tare*Max. Payloads*Capacity*
    High Cube 40′
    wooden floor
    12,024 m2,350 m2,699 m4.020 Kgs26.460 Kgs76,3 m3
    39′ 5 3/87′ 8 1/28’10 1/48.860 Lbs58.340 Lbs2.694 Cft
    High Cube 40′
    wooden floor, removable steel roof
    12,020 m2,340 m2,620 m4.900 Kgs27.300 Kgs76 m3
    39′ 5 1/47′ 8 1/88′ 7″10.800 Lbs60.180 Lbs2.680 Cft

    * Inside Container Specifications.
    Lashing rings on each top longitudinal rail. Suitable for particularly 
    transport of hanging garment equipment.



    20 Feet Refrigerated Container Type

    HIGH CUBE REFRIGERATED CONTAINER

    TypeLength*Width*Height*Weight Tare*Max. Payloads*Capacity*
    Refrigerated 20′5,479 m2,295 m2,257 m3.050 Kgs27.320 Kgs28,3 m3
    17’11 5/87′ 6 3/87′ 4 7/86.720 Lbs60.230 Lbs999 Cft
    High Cube Refrigerated 40′11,590 m2,296 m2,542 m4.660 Kgs29.340 Kgs67 m3
    38′ 1/47′ 6 3/88′ 4″9.350 Lbs62.250 Lbs2.345 Cft

    * Inside Container Specifications.
    Steelframe, Sandwich walls.




    TANK CONTAINER

    TypeLength*Width*Height*Weight Tare*Water Capacity*Capacity*
    Tank 20′6,070 m2,430 m2,430 m4.190 Kgs27.000 L-
    19’11″8′ 0″8′ 0″8.860 Lbs5.900 imp gal-
    Tank 40′12,190 m2,430 m2,430 m4.900 Kgs38.000 L-
    39′ 5 1/48′ 0″8′ 0″10.800 Lbs8.304 imp gal-

    * Inside Container Specifications.
    Foodstuffs: fruit juices, spirits, sweet oils
    Chemicals: hazardous materials, such as fuels, toxic substances,
    corrosion protection agents
    Can be equipped with insulation or heating. The temperature of the
    cargo may be precisely controlled using temperature sensors.





    Jumat, 11 Oktober 2013

    CONTOH GAMBAR TANDA BARANG BERBAHAYA





























    BARANG BERBAHAYA INTERNASIONAL

    PERIODE 9 KELAS BARANG BERBAHAYA

    ' Barang Berbahaya ' adalah bahan atau barang dengan sifat berbahaya yang, jika tidak dikontrol dengan baik , menyajikan berpotensi membahayakan kesehatan dan keselamatan manusia , infrastruktur dan / atau sarana transportasi mereka .

    Transportasi barang berbahaya dikendalikan dan diatur oleh berbagai rezim peraturan yang berbeda , yang beroperasi baik di tingkat nasional maupun internasional . Kerangka peraturan menonjol untuk transportasi barang berbahaya termasuk Rekomendasi PBB tentang Transportasi Barang Berbahaya , ICAO Petunjuk Teknis , Dangerous Goods Peraturan IATA dan IMO International Maritime Dangerous Goods Code. Secara kolektif , rezim ini peraturan mandat sarana yang barang berbahaya harus ditangani , dikemas , diberi label dan diangkut .

    Kerangka regulasi menggabungkan sistem klasifikasi yang komprehensif bahaya untuk memberikan taksonomi barang berbahaya . Klasifikasi barang berbahaya dipecah menjadi sembilan kelas sesuai dengan jenis bahan bahaya atau item ini, klik pada kelas untuk membaca lebih detail ;

    Bahan Peledak
    Gas
    Cairan mudah terbakar
    Padatan mudah terbakar
    Zat pengoksidasi
    Toxic & Infeksi Zat
    Bahan radioaktif
    Korosif
    Barang Berbahaya Miscellaneous

    Banyaknya barang berbahaya rejim di seluruh dunia dan kompleksitas klasifikasi barang berbahaya dan peraturan membuat kepatuhan tugas yang sangat sulit. Namun BBI , sebagai perusahaan logistik yang mengkhususkan diri dalam barang-barang berbahaya, baik ditempatkan untuk memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan barang berbahaya semua pelanggan . BBI adalah ahli di sembilan kelas barang berbahaya dan menyediakan berbagai layanan termasuk kemasan , kemasan , label , pengiriman barang dan pelatihan .


    KELAS 1 - BAHAN PELEDAK

    Bahan peledak adalah bahan atau barang yang memiliki kemampuan untuk secara cepat membakar atau meledak sebagai akibat dari reaksi kimia .

    Sub- Divisi
    Divisi 1.1 : Zat dan artikel yang memiliki bahaya ledakan massal
    Divisi 1.2 : Zat dan artikel yang memiliki bahaya proyeksi tetapi tidak bahaya ledakan massal
    Divisi 1.3 : Zat dan artikel yang memiliki bahaya kebakaran dan bahaya ledakan baik kecil atau bahaya proyeksi kecil atau keduanya


    Divisi 1.4 : Zat dan artikel yang hadir tanpa bahaya yang signifikan , hanya bahaya kecil dalam hal pengapian atau inisiasi selama transportasi dengan efek sebagian besar terbatas pada paket

    Divisi 1.5 : Sangat sensitif zat yang memiliki bahaya ledakan massal
    Divisi 1.6 : Sangat sensitif artikel yang tidak memiliki bahaya ledakan massa

    Alasan Peraturan
    Bahan Peledak mampu dengan reaksi kimia menghasilkan gas pada suhu , tekanan dan kecepatan untuk menyebabkan kerusakan bencana melalui kekuatan dan / atau memproduksi sejumlah dinyatakan berbahaya panas , cahaya, suara , gas atau asap .

    Bahan Peledak Umumnya Diangkut

    Amunisi / cartridge
    Fireworks / kembang api
    Flares
    Tutup peledak / detonator
    Sekering
    Primer
    Bahan peledak ( peledakan , pembongkaran dll )
    Kabel detonasi
    Inflators kantung udara
    Penyala
    Rockets
    Komposisi TNT / TNT
    Komposisi RDX / RDX
    Komposisi PETN / PETN


    BBI
    BBI mahir dalam menangani bahan peledak , Kelas 1 Barang Berbahaya . BBI memiliki kemampuan untuk melayani semua permintaan pelanggan yang berkaitan dengan logistik bahan peledak , kemasan , kemasan , kepatuhan , freight forwarding dan pelatihan .


    KELAS 2 - GAS
    Gas ditentukan oleh peraturan barang berbahaya sebagai zat yang memiliki tekanan uap 300 kPa atau lebih besar pada 50 ° C atau yang benar-benar gas pada 20 ° c pada tekanan atmosfer standar , dan barang-barang yang mengandung zat ini . Kelas ini meliputi gas dikompresi , gas cair , gas terlarut , gas cair didinginkan , campuran dari satu atau lebih gas dengan satu atau lebih uap zat dari kelas lain , artikel diisi dengan gas dan aerosol .

    Sub- Divisi

    Divisi 2.1 : Gas mudah terbakar
    Divisi 2.2 : Non-mudah terbakar , gas beracun
    Divisi 2.3 : Gas beracun

    Alasan Peraturan

    Gas mampu berpose bahaya serius karena mudah terbakar , potensi sebagai asfiksia , kemampuan untuk mengoksidasi dan / atau toksisitas atau korosif bagi manusia .

    Gas Umumnya Diangkut

    Aerosol
    Udara Terkompresi
    Hidrokarbon Perangkat Bertenaga Gas
    Alat Pemadam Kebakaran
    Kartrid Gas
    Solusi Ammoniating Pupuk
    Gas Insektisida
    Refrigerant Gas
    Korek Api
    Acetylene / Oxyacetylene
    Karbon Dioksida
    Helium / Helium Senyawa
    Hidrogen / hidrogen Senyawa
    Oksigen / Senyawa Oksigen
    Nitrogen / senyawa nitrogen
    Gas Alam
    Gas Oil
    Gas Petroleum
    Butana
    Propana
    Etana
    Metana
    Dimetil Eter
    Propena / propilena
    Ethylene


    BBI
    BBI mahir dalam menangani gas , Kelas 2 Barang Berbahaya . BBI memiliki kemampuan untuk melayani semua permintaan pelanggan yang berkaitan dengan logistik gas , kemasan , kemasan , kepatuhan , freight forwarding dan pelatihan .

    KELAS 3 - CAIRAN MUDAH MENYALA

    Cairan mudah terbakar ditentukan oleh peraturan barang berbahaya seperti cairan , campuran cairan atau cairan yang mengandung padatan dalam larutan atau suspensi yang mengeluarkan uap yang mudah terbakar ( memiliki titik nyala ) pada suhu tidak lebih dari 60-65 ° C , cairan yang ditawarkan untuk transportasi pada suhu pada atau di atas titik nyala atau zat diangkut pada suhu yang tinggi dalam keadaan cair dan yang mengeluarkan uap yang mudah terbakar pada suhu pada atau di bawah suhu maksimum transportasi .

    Sub- Divisi

    Tidak ada subdivisi dalam Kelas 3 , Cairan mudah terbakar .

    Alasan Peraturan


    Cairan mudah terbakar mampu berpose bahaya serius karena volatilitas mereka , mudah terbakar dan potensi dalam menyebabkan atau menyebarkan lautan api parah.

    Umumnya Diangkut Cairan mudah terbakar
    Minyak Aseton / aseton
    Perekat
    Cat / Lak / Pernis
    Alkohol
    Produk Wewangian
    Bensin / Bensin
    Solar
    Avtur
    Liquid Bio - Bahan Bakar
    Tar batubara / Coal Tar Sulingan
    Minyak Mentah Petroleum
    Minyak Sulingan
    Minyak gas
    Shale Minyak
    Minyak Pemanas
    Minyak Tanah
    Resin
    Tars
    Terpenten
    Insektisida Karbamat
    Pestisida Organoklorin
    Pestisida Organofosfat
    Pestisida Berbasis Tembaga
    Ester
    Eter
    Etanol
    Bensol
    Butanol
    Dichloropropenes
    Dietil Eter
    Isobutanols
    Isopropyls
    Metanol
    Octanes


    BBI
    BBI mahir dalam menangani cairan yang mudah terbakar , Kelas 3 Barang Berbahaya . BBI memiliki kemampuan untuk melayani semua permintaan pelanggan yang berkaitan dengan logistik cairan yang mudah terbakar , kemasan , kemasan , kepatuhan , freight forwarding dan pelatihan .



    KELAS 4 - PADAT FLAMMABLE , BAHAN BERTANGGUNG JAWAB KEPADA PEMBAKARAN SPONTAN , BAHAN YANG MEMANCARKAN GAS FLAMMABLE KETIKA DI KONTAK DENGAN AIR

    Padatan yang mudah terbakar adalah bahan yang, di bawah kondisi yang dihadapi di bidang transportasi, yang mudah terbakar atau dapat menyebabkan atau berkontribusi terhadap api melalui gesekan , zat diri reaktif yang bertanggung jawab untuk menjalani reaksi sangat eksotermis atau bahan peledak peka padat. Juga termasuk adalah zat yang bertanggung jawab untuk pemanasan spontan dalam kondisi transportasi normal, atau untuk memanaskan kontak dengan udara , dan akibatnya bertanggung jawab untuk menangkap api dan zat yang memancarkan gas yang mudah terbakar atau menjadi spontan terbakar ketika kontak dengan air .

    Sub- Divisi

    Divisi 4.1 : Padatan mudah terbakar
    Divisi 4.2 : Zat bertanggung jawab untuk pembakaran spontan
    Divisi 4.3 : Zat yang , kontak dengan air mengeluarkan gas yang mudah terbakar

    Alasan Peraturan

    Padatan yang mudah terbakar mampu berpose bahaya serius karena volatilitas mereka , mudah terbakar dan potensi dalam menyebabkan atau menyebarkan lautan api parah.

    Umumnya Diangkut Padat mudah terbakar , Combustibles Spontan , ' Dangerous When Wet ' Material

    Logam Alkali
    Serbuk Logam
    Aluminium Phosphide
    Baterai Natrium
    Sel Natrium
    Firelighters
    Korek Api
    Kalsium Karbida
    Kamper
    Karbon
    Karbon Aktif
    Seluloida
    Cerium
    Kopra
    Benih Kue
    Limbah Kapas Berminyak
    Bahan Peledak Peka
    Kain Berminyak
    Serat Berminyak
    Ferrocerium
    Besi Oksida ( Menghabiskan
    Sponge Iron / direct - besi berkurang ( menghabiskan )
    Metaldehid
    Naftalin
    Nitroselulosa
    Fosfor
    Sulphur

    BBI
    BBI mahir dalam menangani padatan yang mudah terbakar , Kelas 4 Barang Berbahaya . DGI memiliki kemampuan untuk melayani semua permintaan pelanggan yang berkaitan dengan logistik padatan yang mudah terbakar , kemasan , kemasan , kepatuhan , freight forwarding dan pelatihan .

    CLASS 5 - OXIDIZING BAHAN ; PEROKSIDA ORGANIK
    Oksidasi didefinisikan oleh peraturan barang berbahaya seperti zat yang dapat menyebabkan atau berkontribusi untuk pembakaran , umumnya oleh oksigen menghasilkan sebagai hasil dari reaksi kimia redoks . Peroksida organik adalah zat yang dapat dianggap turunan dari hidrogen peroksida di mana salah satu atau kedua atom hidrogen dari struktur kimia telah digantikan oleh radikal organik .

    Sub- Divisi

    Divisi 5.1 : Zat Pengoksidasi
    Divisi 5.1 : Peroksida Organik

    Alasan Peraturan


    Oksidasi , meskipun tidak selalu mudah terbakar dengan sendirinya , dapat menghasilkan oksigen dan dengan demikian menyebabkan atau memberikan kontribusi pembakaran bahan lainnya . Peroksida organik tidak stabil termal dan dapat memancarkan panas sementara menjalani dekomposisi autocatalytic eksotermik . Selain itu , peroksida organik mungkin akan bertanggung jawab untuk dekomposisi bahan peledak , membakar dengan cepat , peka terhadap benturan atau gesekan , bereaksi berbahaya dengan bahan lain atau menyebabkan kerusakan pada mata .

    Oksidator Umumnya Diangkut ; Peroksida Organik

    Generator Oksigen Kimia
    Pupuk Amonium Nitrat
    Klorat
    Nitrat
    Nitrit
    Perchlorates
    Permanganates
    Persulphates
    Aluminium nitrat
    Amonium dikromat
    Amonium nitrat
    Amonium persulfat
    Kalsium hipoklorit
    Kalsium nitrat
    Kalsium peroksida
    Hidrogen peroksida
    Magnesium peroksida
    Timbal nitrat
    Hipoklorit lithium
    Kalium klorat
    Kalium nitrat
    Kalium klorat
    Kalium perklorat
    Kalium permanganat
    Natrium nitrat
    Natrium persulfat


    BBI
    BBI mahir dalam menangani bahan pengoksidasi dan peroksida organik , Kelas 5 Barang Berbahaya . BBI memiliki kemampuan untuk melayani semua permintaan pelanggan yang berkaitan dengan logistik agen pengoksidasi dan peroksida organik , kemasan , kemasan , kepatuhan , freight forwarding dan pelatihan .


    CLASS 6 - BAHAN BERACUN ; BAHAN INFEKSI
    Zat beracun adalah mereka yang bertanggung jawab baik untuk menyebabkan kematian atau cedera serius atau membahayakan kesehatan manusia jika tertelan , terhirup atau kontak dengan kulit . Zat menular adalah mereka yang diketahui atau patut dapat diduga mengandung patogen . Peraturan barang berbahaya mendefinisikan patogen sebagai mikroorganisme , seperti bakteri , virus , rickettsia , parasit dan jamur , atau agen lain yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau hewan .

    Sub- Divisi

    Divisi 6.1 : Zat Beracun
    Divisi 6.2 : Zat Infeksi

    Alasan Peraturan

    Zat beracun dan infeksi dapat menimbulkan risiko signifikan bagi kesehatan manusia dan hewan pada kontak .

    Umumnya Diangkut Zat Beracun ; Infeksi Zat

    Limbah medis / Biomedis
    Limbah Klinis
    Budaya / Sampel / Spesimen Biologi
    Budaya / Sampel / Spesimen Medis
    Robek Zat Gas
    Motor Bakar Campuran Anti - Ketukan
    Pewarna
    Pestisida Karbamat
    Alkaloid
    Allyls
    Asam
    Arsenates
    Arsenites
    Sianida
    Tiol / Merkaptan
    Kresol
    Senyawa Barium
    Arsenics / Senyawa Arsenik
    Berilium / Senyawa Beryllium
    Senyawa Timbal
    senyawa Merkuri
    Senyawa Nikotin / Nikotin
    Senyawa Selenium
    Antimony
    Amonium Metavanadat
    Adiponitril
    Khloroform
    Diklorometana
    Hexachlorophene
    Fenol
    Resorsinol


    BBI
    BBI mahir dalam menangani zat beracun dan menular , Kelas 6 Barang Berbahaya . BBI memiliki kemampuan untuk melayani semua permintaan pelanggan yang berkaitan dengan logistik agen pengoksidasi dan peroksida organik , kemasan , kemasan , kepatuhan , freight forwarding dan pelatihan .


    KELAS 7 - BAHAN RADIOAKTIF
    Peraturan barang berbahaya mendefinisikan bahan radioaktif sebagai bahan yang mengandung radionuklida di mana kedua konsentrasi kegiatan dan aktivitas total melebihi nilai yang telah ditetapkan tertentu. Sebuah radionuklida adalah atom dengan inti yang tidak stabil dan yang akibatnya tunduk pada peluruhan radioaktif .

    Sub- Divisi

    Tidak ada subdivisi dalam Kelas 7 , Bahan Radioaktif .

    Alasan Peraturan


    Sementara menjalani radionuklida peluruhan radioaktif memancarkan radiasi pengion , yang menyajikan risiko berpotensi parah bagi kesehatan manusia .

    Umumnya Diangkut Bahan Radioaktif

    Bijih Radioaktif
    Isotop Medis
    Yellowcake
    Pengukur Kepadatan
    Produk Fisi Campuran
    Permukaan Benda yang Terkontaminasi
    Radionuklida Cesium / Isotop
    Iridium Radionuklida / Isotop
    Amerisium Radionuklida / Isotop
    Plutonium Radionuklida / Isotop
    Radium Radionuklida / Isotop
    Radionuklida Thorium / Isotop
    Uranium Radionuklida / Isotop
    Depleted Uranium / Produk Uranium
    Uranium Hexafluoride
    Pengayaan Uranium


    BBI
    BBI mahir dalam menangani bahan radioaktif , Kelas 7 Barang Berbahaya . BBI memiliki kemampuan untuk melayani semua permintaan pelanggan yang berkaitan dengan logistik bahan radioaktif , kemasan , kemasan , kepatuhan , freight forwarding dan pelatihan .


    KELAS 8 - KOROSIF
    Korosi adalah zat yang dengan tindakan kimia menurunkan atau menghancurkan bahan lain pada kontak .

    Sub- Divisi

    Tidak ada subdivisi dalam Kelas 8 , Korosif .

    Alasan Peraturan

    Korosif menyebabkan kerusakan parah ketika kontak dengan jaringan hidup atau , dalam kasus kebocoran , kerusakan atau menghancurkan bahan sekitarnya .

    Korosif Umumnya Diangkut

    Asam / Larutan Asam
    Baterai
    Cairan Baterai
    Kartrid Sel Bahan Bakar
    Pewarna
    Biaya Pemadam Kebakaran
    Formaldehida
    Aliran
    Cat
    Alkilfenol
    Amina
    Polyamines
    Sulfida
    Polisulfida
    Klorida
    Chlorosilanes
    Brom
    Cyclohexylamine
    Fenol / Karbol Asam
    Asam Fluorida
    Asam Klorida
    Asam Belerang
    Asam Sendawa
    Asam Sludge
    Hidrogen Fluorida
    Yodium
    Morpholine


    BBI
    BBI mahir dalam menangani korosif , Kelas 8 Barang Berbahaya . BBI memiliki kemampuan untuk melayani semua permintaan pelanggan yang berkaitan dengan logistik korosif , kemasan , kemasan , kepatuhan , freight forwarding dan pelatihan .


    KELAS 9 - BARANG BERBAHAYA LAIN
    Barang berbahaya Miscellaneous adalah zat dan artikel yang selama transportasi menimbulkan bahaya atau bahaya tidak tercakup oleh kelas lain . Kelas ini mencakup, tetapi tidak terbatas pada , zat berbahaya lingkungan , zat yang diangkut pada suhu yang tinggi , artikel lain-lain dan zat , organisme hasil rekayasa genetika dan mikro - organisme dan ( tergantung pada metode transportasi ) bahan magnet dan penerbangan zat diatur .

    Sub- Divisi

    Tidak ada subdivisi dalam Kelas 9 , Miscellaneous Barang Berbahaya .

    Alasan Peraturan

    Barang berbahaya Miscellaneous menyajikan beragam potensi bahaya terhadap kesehatan dan keselamatan manusia , infrastruktur dan / atau sarana transportasi mereka .

    Umumnya Diangkut Aneka Barang Berbahaya
    Dry Ice / Cardice / Karbon Dioksida Padat
    Diupgrade Manik Polimer / Manik-manik Polistiren
    Pupuk Amonium Nitrat
    Biru Asbes / Crocidolite
    Baterai Lithium Ion
    Baterai Lithium Metal
    Peralatan Bertenaga Baterai
    Kendaraan Bertenaga Baterai
    Mesin Sel Bahan Bakar
    Mesin Pembakaran Internal
    Kendaraan
    Materi Magnet
    Barang Berbahaya Dalam Alat
    Barang berbahaya Dalam Mesin
    Organisme yang Dimodifikasi Secara Genetik
    Rekayasa Genetika Mikro - Organisme
    Kit Kimia
    Kit Pertolongan Pertama
    Peralatan Hidup Hemat
    Modul Kantong Udara
    Seatbelt Pretensioner
    Plastik Molding Senyawa
    Produk Tanaman Biji Jarak
    Polychlorinated Biphenyls
    Poliklorinasi Bifenil
    Dibromodifluoromethane
    Benzaldehida


    BBI
    BBI mahir dalam menangani barang berbahaya aneka , Kelas 9 Barang Berbahaya . BBI memiliki kemampuan untuk melayani semua permintaan pelanggan yang berkaitan dengan logistik barang berbahaya lain; kemasan , kemasan , kepatuhan , freight forwarding dan pelatihan .